Zero Conditional - Merepresentasikan Kondisi yang Nyata
Secara umum, “zero conditional” mengacu pada kalimat conditional yang mengungkapkan implikasi faktual, ketimbang menggambarkan situasi hipotesis atau keadaan potensial di masa depan. Istilah tata bahasa ini digunakan ketika kedua klausa berada dalam present tense, namun kalimat tersebut dapat dirumuskan dengan berbagai tenses, suasana hati, atau sesuai dengan situasinya.
Rumus: If + Present Simple, …. Present Simple.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, cara mengggunakan zero conditional sentence adalah untuk membicarakan hal-hal yang selalu benar, seperti fakta ilmiah. Sebagai contoh:
- If I make a grave mistake, I cry.
- If you want to go together, pick me before 5:00.
- If it rains, the grass gets wet.
First Conditional - Merepresentasikan Kondisi yang Nyata Saat ini dan di Masa Depan
"First conditional" mengacu pada pola yang digunakan dalam kalimat prediktif kondisional, yaitu yang berkaitan dengan konsekuensi dari kemungkinan peristiwa di masa depan. Dalam pola kondisional pertama ini, kondisi diekspresikan menggunakan present tense. Dalam beberapa ekspresi baik itu umum, klasik atau formal, subjungtif ini kadang-kadang akan ditemukan beberapa kali. Konsekuensi dalam conditional sentence ini adalah dengan menggunakan konstruksi masa depan dengan kata "will" atau "shall".
Rumus: If + Simple Present, Subject + will/won’t + Verb.
Singkatnya, cara menggunakan conditional sentence yang satu ini, Anda harus sedang berbicara tentang kemungkinan di masa sekarang atau di masa depan. Contohnya:
If I come early to school, I will tell you
Raline will watch that movie if you ask her to.
I will treat you to delicious foods if you help me clean.
Posting Komentar