Any comments for my dish, Chef?
Hmm, to be honest, your dish is too salty.
Apa Pengertian dari Asking dan Giving Opinion
Asking and giving opinion adalah cara yang dilakukan seseorang untuk meminta dan memberi pendapat kepada orang lain. Saat melakukan aktivitas sehari-hari, biasanya kita tak lepas dari common expression yang satu ini.
Misal, ketika seorang graphic designer membuat sebuah ilustrasi, ia akan bertanya pada partner, client, atau atasannya tentang pendapat mereka mengenai ilustrasi tersebut. Contoh sederhana lainnya adalah bagaimana seorang istri meminta komentar dari sang suami mengenai rasa makanan yang sudah ia masak, dan lain-lain.
Oh ya, asking dan giving opinion populer juga dengan sebutan asking and giving suggestion, guys.
Kapan Kita Menggunakan Asking and Giving Opinion?
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, asking and giving opinion tentu digunakan ketika adanya suatu obrolan atau dialog interaktif untuk membahas sesuatu.
Nah, hal ini dapat terjadi dalam beragam situasi, seperti membahas pekerjaan dengan rekan kerja, mengobrol dengan teman, keluarga, sahabat, atau pasangan, lalu saat bermusyawarah untuk mencari problem solving dari sebuah masalah, and many more.
Asking Opinion
Apa yang dimaksud dengan asking? Asking berasal dari kata “ask” dengan suffix -ing yang artinya meminta. Kalau dalam kata kerja (verb), asking merupakan bagian dari saying verb yang masuk sebagai kategori action verb.
Sementara itu, opinion artinya adalah pendapat, atau bisa juga diganti dengan istilah suggestion yang artinya saran.
Ekspresi Apa yang Digunakan dalam Asking and Giving Opinion?
expression of asking and giving opinion dibedakan menjadi dua jenis, tergantung dengan siapa dan dalam situasi apa kita berbicara. Simak jenisnya di bawah ini:
1. Asking Opinion
Asking Opinion in Formal Situation
Ungkapan meminta pendapat jenis ini berlaku saat kamu berada dalam situasi formal. Misal seperti saat meeting bisnis bersama kolega, bertanya mengenai tanggapan dari guru atau dosen, and so on. Berikut contoh ekspresi asking opinion yang cocok untuk digunakan:
- Would you give me your opinion on …?
(Maukah Anda memberi saya pendapat Anda tentang …?) - What are your views on …?
(Apa pandangan Anda tentang …?) - Do you have any idea …?
(Apakah kamu punya ide …?) - What is your feeling about …?
(Apa perasaan Anda tentang …?) - Have you got any comments on …?
(Apakah Anda punya komentar tentang …?) - Could you tell me your opinion about ..?
(Bisakah Anda memberitahu saya pendapat Anda tentang ..?) - Please give me your thoughts on …?
(Tolong beri saya pemikiran Anda tentang …?) - I’d like to know your views on …?
(Saya ingin tahu pandangan Anda tentang …?) - Do you have an opinion about …?
(Apakah Anda memiliki pendapat tentang …?) - What is your view on …?
(Apa pandangan Anda tentang …?)
Expression of Asking Opinion in Informal Situation
situasi informal biasanya akan lebih santai dan suasananya pun tidak terlalu kaku. Situasi ini umumnya ditujukan untuk berbagai aktivitas yang “tidak resmi”, misal saat berlibur dengan keluarga, hangout bersama teman, menonton film dengan pasangan, dan masih banyak lagi.
Agar lebih pas jika ingin meminta pendapat dalam situasi ini, kamu bisa gunakan beberapa contoh asking opinion berikut ini:
- What do you think about …?
(Apa yang kamu pikirkan …?) - Any comments?
(Ada komentar?) - How do you feel about …?
(Bagaimana perasaanmu tentang …?) - I need your opinion about …
(Aku butuh pendapat kamu tentang…) - What is your opinion?
(Apa pendapat kamu?) - What do you think of …?
(Apa pendapat kamu tentang …?) - Please tell me your opinion on …
(Tolong beri tahu aku pendapatmu tentang…) - In your honest opinion …?
(Menurut pendapat jujur kamu …?) - What’s your reaction to that?
(Apa reaksi kamu terhadap itu?) - How about ..?
(Bagaimana tentang ..?)
Apa Contoh Asking Opinion dalam Kalimat Bahasa Inggris?
Formal:
Would you give me your opinion on the marketing team’s strategic plan to prepare for the new school’s academic year?
(Maukah Anda memberi saya pendapat Anda tentang rencana strategis tim pemasaran sebagai persiapan untuk tahun ajaran baru?)
Please give me your thoughts on the material about managerial finance in our class tonight.
(Tolong beri saya pendapat Anda tentang materi keuangan di kelas kita malam ini)
Have you got any comments on the presidential debate last night?
(Apakah Anda memiliki komentar tentang debat presiden tadi malam?)
Informal:
- Sinta, any comments for my makeup look today?
(Sinta, ada komentar untuk makeup look aku hari ini?) - What do you think about Rara’s outfit of the day?
(Apa pendapat kamu tentang pakaian Rara hari ini?) - How about our new neighbor?
(Bagaimana dengan tetangga baru kita?)
2. Giving Opinion or Telling Suggestions
Seperti asking for opinion, untuk giving opinion pun terbagi jadi dua, yaitu formal dan informal.
Giving for Opinion in a Formal Situation
Tentunya giving opinion in formal situation bisa diaplikasikan kalau kamu ingin memberikan pendapat, ide, atau tanggapan pada situasi formal, entah itu untuk orang yang lebih tua atau orang-orang yang kita hormati dan segani. Contoh ekspresi giving opinion:
- May I make a comment on that?
(Bolehkah saya berkomentar tentang itu?) - In my point of view …
(Dalam pandangan saya …) - My opinion about …
(Pendapat saya tentang… ) - Feel that we should …
(Merasa bahwa kita harus…) - I personally consider …
(Saya pribadi menganggap…) - My own view of the matter is…
(Pandangan saya sendiri tentang masalah ini adalah…) - If I had my view, I would…
(Jika saya memiliki pandangan saya, saya akan…) - I personally believe…
(Saya pribadi percaya…) - In my personal opinion …
(Menurut saya pribadi…) - In my mind …
(Dalam pikiran saya …)
Giving for Opinion in an Informal Situation
Ungkapan giving for opinion ini bisa jadi pilihan yang tepat saat kamu ingin memberikan komentar terhadap pertanyaan asking opinion dari teman sebaya, sahabat, atau orang tertentu yang memang sudah dekat denganmu. Berikut ini contoh ekspresinya:
- As for me…
(Adapun aku …) - From my point of view, …
(Dari sudut pandang saya, …) - I think that…
(Aku pikir itu …) - Not everyone will agree with me, but …
(Tidak semua orang akan setuju denganku, tapi…) - In my opinion, ..
(Menurut pendapatku …) - I think …
(Aku pikir …) - I believe …
(Aku percaya …) - As far as I know
(Sejauh yang aku tahu) - I reckon that …
(Aku rasa itu …) - Well, I think …
(Ya, aku pikir …)
Contoh Giving Opinion dalam Kalimat Bahasa Inggris
Karena giving opinion sifatnya merupakan “balasan” dari asking opinion, maka secara umum jenis kalimat dalam giving opinion termasuk ke dalam declarative sentence. Berikut ini beberapa contoh kalimatnya:
Formal:
- In my point of view, this business pitch does not explain the company’s goals for the next 5 years.
(Dalam pandangan saya, bisnis pitch ini tidak menjelaskan tujuan perusahaan untuk 5 tahun ke depan.) - I feel that we should be looking for influencers who reflect that education is very important.
(Merasa bahwa kita harus mencari influencer yang mencerminkan bahwa pendidikan sangat penting.) - I personally believe that the best way to lose weight is with a calorie deficit.
(Saya pribadi percaya bahwa cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan defisit kalori.)
Informal:
Contoh Percakapan Sehari-hari Menggunakan Common Expression Asking and Giving Opinion
Dialog 1:
Practice Dialogue: Resti bought a new dress.
Resti: Mom, look! I bought a beautiful dress!
Resti: Mama, coba lihat deh, aku habis beli gaun yang cantik!
Mom: Hmm, how much does it cost?
Mom: Hmm, berapa harganya?
Resti: It’s not expensive, really. It’s only one million. Do you have any ideas?
Resti: Nggak mahal, kok. Harganya cuma satu juta. Gimana menurutmu?
Mom: It’s beautiful, but in my personal opinion, it’s too expensive for a dress.
Mom: Cantik sih, tapi menurut mama ini terlalu mahal untuk sebuah dress.
Resti: But in my mind, it’s really worth it, because the material is good and it’s from a popular fashion brand.
Resti: Tapi menurutku ini sangat layak, soalnya bahannya bagus dan dia dari brand terkenal.
Mom: Next, I reckon that you should be wiser in spending money. There are many dresses that are much cheaper with good quality.
Mom: Ke depannya, mama pikir kamu harus lebih bijak dalam menghabiskan uang. Kan banyak dress yang harganya jauh lebih murah tapi kualitasnya bagus.
Resti: Yes, but I don’t think there’s anything wrong with buying expensive clothes once in a while.
Resti: Iya sih, tapi aku pikir nggak ada salahnya juga sesekali membeli baju mahal.
Mom: Well, how do you feel when you wear the dress? Are you happy and feel confident?
Mom: Ya sudah, bagaimana perasaanmu saat memakainya? Apakah kamu senang dan merasa percaya diri?
Rest: Of course! It makes me feel more beautiful and elegant.
Resti: Tentu saja! Ini membuatku merasa lebih cantik dan elegan.
Mom: I believe you’ll look more beautiful if you match the dress with a brown hijab.
Mom: Mama percaya kamu akan terlihat lebih cantik kalau memasangkan baju ini dengan hijab warna coklat.
Resti: Okay mom, I will do it. Thank you!
Resti: Oke ma, aku akan melakukannya. Thank you!
Dialog 2:
Practice Dialogue: Asking and giving opinions over the telephone.
Alfi: Hi Intan, thanks for picking up my call. I’m confused, Intan.
Alfi: Hai Intan, makasih ya udah angkat telepon aku. Aku lagi bingung nih, Intan.
Intan: Are you having problems? Just let me know.
Intan: Kamu lagi ada masalah? Sini cerita.
Alfi: So, I really want to continue my master’s degree with a scholarship, but I’m not sure where to start. I need your opinion about it.
Alfi: Jadi aku tuh pengen lanjut sekolah S2 pakai beasiswa, tapi bingung harus mulai dari mana. Aku butuh pendapatmu.
Intan: From my point of view, you should make a scholarship plan, starting from deciding the major and what category of scholarship you want.
Intan: Aku pikir kamu harus bikin scholarship planning, mulai dari nentuin jurusan apa, sampai kategori beasiswa apa yang kamu pengen.
Alfi: I think I’ll take public policy, this major is absolutely in line with my previous bachelor’s degree. Any comments?
Alfi: Aku pengen ambil jurusan kebijakan politik biar sesuai sama jurusanku sebelumnya. Ada komen?
Intan: As far as I know, you can choose Sweden, there are several campuses that offer this course.
Intan: Menurutku, kamu bisa coba pilih di Swedia, di sana ada beberapa kampus yang menyediakan jurusan tersebut.
Alfi: Wow, that’s great. I really want to study in a Scandinavian country. Do you have any scholarship info?
Alfi: Wah, bagus tuh. Kebetulan aku pengen banget kuliah di negara skandinavia. Kamu punya info beasiswanya?
Intan: Of course, I have heard of a full scholarship called the Sweden Scholarship. You can search more on Google.
Intan: Oh ya, aku pernah dengar ada beasiswa full namanya Sweden Scholarship. Coba deh kamu browsing.
Alfi: But, fist I have to take an English certification, right?
Alfi: Tapi, aku pasti harus punya dulu sertifikat bahasa Inggris, kan?
Intan: Of course. You can take a course first at the English Academy by Ruangguru, they use the Cambridge curriculum as an international standard.
Intan: Tentu. Kamu bisa ambil kursus terlebih dahulu di English Academy by Ruangguru, di sana kurikulumnya sudah berstandar internasional.
Alfi: Alright, how long will it take to prepare all of the documents?
Alfi: Kira-kira butuh waktu berapa lama untuk mempersiapkannya?
Intan: I think 1 year is enough, as long as you have to be really focused and serious.
Intan: Kayaknya 1 tahun cukup, asal kamu harus benar-benar fokus dan serius.
Alfi: Okay, Intan, feel that I should make the plan correctly. Thank you, Intan. I’ll call you back when the plan is done, I need your opinion.
Alfi: Oke deh Intan, aku rasa aku harus membuat plannya dengan benar. Terima kasih intan. Aku akan menelponmu kembali jika plannya sudah selesai, aku butuh pendapatmu.
Intan: Sure, you can call me anytime.
Intan: Sure, kamu bisa telpon aku kapanpun.
Alfi: Thanks Intan, bye!
Alfi: Makasih Intan, dadah!
Intan: With my pleasure, Alfi. Bye!
Intan: Dengan senang hati, Alfi. Dadah!
Source: https://www.english-academy.id/blog/asking-and-giving-opinion